Reloj Magico (Part 23)

cerita sebelumnya

Setelah Zelina dan ibunya Zeneb pulang dari rumah pamannya mereka pun akhirnya kembali ke kediamannya yang berada di malang selepas dari rumah pamannya Zelina dan Zeneb ibunya akhirnya tiba dirumah mereka. Namun setelah mereka tiba dirumah, ibu Zelina merasakan kebali sakit dibagian kepala nya, Zelina pun khawatir dan cemas kepada ibunya dan bertanya kepada ibunya “Ibu apakah ibu merasakan sakit kembali di bagian kepala?” dan ibunya pun menjawab dengan nada datar nan halus”Ibu tidak apa apa nak, mungkin hanya lelah dan butuh istirahat saja” ujar ibunya dengan raut wajah tersenyum. yang sedang merasa kan sakit hingga pada saat itu. Akhirnya ibunya pun bergegas menuju kamar tidurnya dan mengistirakan tubuhnya yang lelah dan kepalanya yang sakit.

Zelina pun masih tetap mengkhawatir keadaan ibunya hingga akhirnya dia selalu berada disisi ibunya agar mengetahui kondisi ibunya. Hari demi hari telah berlalu ibu Zelina Zelina yaitu Zeneb pun tetap merasa khawatir terhadap kondisi ibunya karena Zeneb ibunya masih belum terbangun dari tidurnya, namun pada suatu hari dia pun harus melaksanakan kewajibannya sebagaimana pelajar untuk belajar di sekolah. Namun Zelina masih bingun dengan kondisi sang ibu yang masih seperti ini, tiba-tiba pada suatu saat ibunya terbangun dan berkata kepada Zelina”kamu tidak berangkat ke sekolah?” Tanya ibu Zelina, Zelina pun menjawab”Nanti saja karana saya masih ingin menemani ibu, nanti saya kirim surat untuk meminta izin kemudia saya akan titipkan kepada teman saya”, dengan raut wajah tersenyum namun dalam lubuk hatinya yang dalam dia pun bingung dan takut untuk meninggalkan ibunya yang masih sakit.

Ibunya pun berkata kembali”Ibu baik-baik saja nak, lebih baik kamu pergi ke sekolah saja insyaallah ibu akan baik-baik saja”. Karena ibunya telah berkata seperti itu Zelina pun akhirnya tetap mengikuti apa yang ibunya katakan, walaupun di dalam hati nya tetap merasakan cemas dan takut akan meninggalkan ibunya sendiri dirumah. Zelina pun akhirnya berkata”Baiklah Bu, namun saya titip pesan ibu tidak boleh pergi kemana-mana, dan tidak boleh terlalu cape jika ibu ingin melakukan sesuatu hal”. Zeneb pun akhirnya menjawab”Baik nak, ibu tidak akan pergi kemana mana. Ibu akan tetap dirumah”. Ujar ibunya, hingga akhirmya Zelina bersiap siap untuk pergi ke sekolah sampai tidak sempat sarapan karena kondisi ibunya yang sedang sakit, sehingga Zelina pun lupa untuk membuat sarapan bagi dirinya dan ibunya. Namun sebelum berangkat sekolah Zelina sempat memasak makanan untuk ibunya yang tercinta agar ibunya tidak terlalu lelah.

Dan akhirnya Zelina pun berangkat, serta berpamitan kepada ibunya”Bu, Zelina berangkat sekolah dulu ibu baik baik ya dirumah, semoga ibu lekas sembuh dan bisa kembali pulih seperti semula. Zelina pamit ya Bu wassalamu’alaikum”. Dengan wajah tersenyumnya, ibunya pun menjawab”hati-hati ya nak dijalan, waalaikumsalam” Zelina pun akhirnya pergi ke sekolah. Setibanya dia di sekolah Zelina pun melaksanakan kegiatannya seperti biasa, jam berjam telah berlalu hingga akhirnya bel pulang berbunyi dan Zelina pun akhirnya mengakhiri pembelajarannya dan lekas kembali pulang ke rumahnya. Setibanya Zelina dirumah dia lekas ingin bertemu ibunya Zeneb dan lekas pergi ke kamar ibunya sampai belum sempat menaruh tas nya, namun setibanya dia dikamar Zelina tidak meliha Zeneb yaitu ibunya dan dia sempat shock dan mencari cari ibunya, hingga pada akhirnya dia menemukan ibunya yang sedang duduk terdiam kamar Zelina dan kemudian Zelina bertanya kepada ibunya, “Ibu ada apa tumben ibu masuk ke kamar Zelina?” Ujar sang anak dengan merasa bingung. Zeneb pun menjawa”ah tidak ibu hanya ingin memeriksa keadaan kamar kamu saja.” Dengan wajah tersenyum gembira, dan akhirnya ibunya bertanya”Sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada ibu Zel?”. Zelina pun bingung harus menjawab apa, namun apabila dia berkata yang sebenarnya itu akan membuat dirinya menjadi orang yang egois kembali, namun apa boleh buat akhirnya Zelina pun menceritakan semua kejadiannya dan ibunya pun sempat menangis ketika Zelina menceritakan hal yang sebenarnya dan akhirnya Zelina pun mengakui semua kesalahannya kepada ibunya, kemudian ibunya Zeneb pun telah memaafkan semua kesalahan anaknya Zelina. Namun Zelina tidak ingin ibunya terus bersedih dan meneteskan air mata hingga akhirnya dia menghibur ibunya agar tidak sedih terus-menerus, ibunya pun berhenti bersedih dan menghela nafasnya, Zelina pun mengusap air mata yang jatuh menuju pipinya Zeneb. Dan akhirnya Zeneb tersenyum kembali serta bersama anaknya. Walapun dengan kondisi yang sangat kekurangan Zelina tetap merasa kehidupan dirinya sudah lebih dari cukup walapun mereka hidup dengan kondisi yang sangat sederhana namun Zelina tetap bahagia karena bisa bersama sama dengan ibunya. Beberapa bulan lulus dari sekolah kemudian Zelina pun mencari pekerjaan dan selepas dia mendapatkan pekerjaan Zelina pun bisa membiayai kebutuhan keluarga mereka berdua dan dapat menyembuhkan kondisi ibunya. Dan mereka pun akhirnya hidup dengan bahagia namun belum selesai sampai disana Zelina beserta ibunya Zeneb harus tetap sabar, karena mereka terus selalu diberikan cobaan lain dalam kehidupannya apakah mereka akan tetap bahagia atau akan ada hal lain yang membuat kebahagiaan mereka menjadi rusak?

The End

One thought on “Reloj Magico (Part 23)

Leave a comment